Global Warming (pemanasan global) adalah terjadinya peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi secara global. Hal ini (dikenal juga dengan perubahan iklim) terjadi akibat kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak & gas). Jika suhu rata-rata permukaan bumi naik dengan cepat maka akan terjadi perubahan permukaan bumi secara radikal, akibatnya akan mempengaruhi kehidupan berbagai mahluk hidup.
Berbagai dampak akibat pemanasan global antara lain: Mencairnya es di kutub utara yang kemudian berdampak pada naiknya permukaan air laut; tenggelamnya pulau-pulau kecil serta berkurangnya luas daratan akibat kenaikan permukaan laut; bergesernya periode musim hujan dan musim kemarau; banjir dan tanah longsor yang melanda di banyak wilayah di Indonesia, kekeringan yang menyebabkan gagal panen; dan kebakaran hutan .
Tahun 1990, 1995 dan 1998 merupakan tahun terpanas dalam abad 20. Dalam 100 tahun terakhir (abad 20) suhu bumi rata-rata telah meningkat sebesar 0.7 C dan sejak tahun 1990, suhu udara rata-rata di Indonesia meningkat sebesar 0.3 C
Kenaikan suhu permukaan bumi sebesar 1° C akan menaikkan permukaan laut setinggi 15 cm, yang akan menenggelamkan jutaan rumah dan pesisir. Penguapan akan meningkat sehingga akan menimbulkan kekeringan dan menimbulkan kegagalan panen yang mengakibatkan kelaparan di mana-mana. Cuaca buruk, badai topan, yang dipicu oleh fenomena iklim seperti El Nino, akan menjadi suatu hal rutin. Kenaikan suhu permukaan bumi sebesar 1° C juga akan mempengaruhi komposisi isi hutan. Selain itu meningkatkan resiko kebakaran hutan. Fauna yang hidup di daerah pegunungan akan migrasi ke daerah yang lebih tinggi. Sementara spesies yang tinggal di puncak gunung terancam punah.
Naiknya suhu air laut sebesar 2-3° C akan menyebabkan matinya terumbu karang akibat pemutihan karang (coral bleaching). Hal ini telah terjadi di Australia, Thailand, Filipina, Indonesia, Jamaica, Bahama, dll pada tahun 1997/1998 akibat El Nino 75 % terumbu karang di dunia mengalami pemutihan karang dan 16 % diantaranya mengalami kematian.
Peningkatan suhu juga berdampak pada meningkatnya penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah. Pemanasan global menyebabkan semakin singkatnya pertumbuhan nyamuk dari telur hingga menjadi larva dan nyamuk dewasa, sehingga jumlah populasi cepat sekali meningkat.
Tahun 1998 di Jawa dan Bali mengalami peningkatan penyakit malaria hampir tiga kali lipat, dari 18 kasus per 100 ribu penduduk menjadi 48 kasus per 100 ribu penduduk.
Di luar Jawa dan Bali, terjadi peningkatan sebesar 60% kasus dari tahun 1998 ke tahun 2000.
APA YANG HARUS DILAKUKAN ?
WWF-Indonesia dalam siaran pers-nya tanggal 21 April 2006, merekomendasikan kepada pemerintah
1. Membangun sistem informasi dan database mengenai dampak-dampak perubahan iklim, termasuk di dalamnya:
a. Mengidentifikasi dampak-dampak perubahan iklim yang telah dan akan terjadi di Indonesia.
b. Menetapkan daerah-daerah yang kritis akan dampak sebagai prioritas untuk melakukan tindakan adaptasi
3. Manajemen dampak akan dampak-dampak perubahan iklim yang terjadi
4. Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat ketika dampak perubahan iklim terjadi. Sumber WWF-Indonesia